21 Desember, 2007

28-30 Desember Mubes MABM Kalbar

Hairul Mikrad
Borneo Tribune, Pontianak

Kepengurusan Majelis Adat Budaya Melayu Pusat periode 2002-2007 akan segera berakhir. 28-30 Desember mendatang dan bertempat di rumah Melayu akan dilangsungkan Musyawarah Besar (Mubes).
Kegiatan akbar di akhir kepengurusan ini diselenggarakan untuk mendengar dan membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan yang dipimpin duet H Abang Imien Thaha dan Dr. H. Chairil Effendy, membentuk kepengurusan untuk lima tahun mendatang serta menyusun program kerja periode 2007-2012.
Segala persiapan sudah dilakukan panitia pelaksana yang diketuai Drs H Kashmir Bafiroes, MSi dengan Sekretaris Drs H Rusman Namsurie serta starring committee yang diketuai Chairil Effendy dengan Sekretaris Drs Budiman Thahir.
Sore kemarin di sekretariat Rumah Melayu, panitia masih rapat. Rapat ini dipimpin ketua SC.
Sekretaris organizing committee, Drs H Rusman Namsurie ditemui usai rapat mengatakan pada Mubes pengurus pusat MABM akan diikuti peserta dari 12 kabupaten/kota masing-masing diwakili lima utusan ditambah pengurus MABM pusat, penasehat, pemangku adat, pengurus harian. “Diperkirakan sekitar 120 orang belum ditambah dengan pengunjung,” jelas Rusman.
Agenda Mubes sendiri, ungkap Rusman diantaranya mendengarkan dan membahas laporan pertanggungjawaban pengurus pusat MABM periode 2002-2007, memilih pengurus baru serta menyusun program kerja untuk periode 2007-2012.
“Sementara ini kita lebih focus pada mensosialisasikan adat dan budaya Melayu. Dengan adanya MABM adat dan budaya terkawal keberadaannya yang diwariskan kepada generasi muda. Salah satu yang dilakukan untuk mensosialisasikannya dengan menggelar festival budaya Melayu yang setiap tahun dilaksanakan dengan kegiatan terus bertambah,” papar Rusman.
Keberadaan MABM dengan Rumah Melayu, menurut Rusman semakin kuat sehingga ke depan, akan difokuskan lebih memperkuat organisasi hingga sampai ke kecamatan dan ini akan membantu menyerap aspirasi masyarakat.“Untuk periode ini, kepengurusan berhasil mewujudkan Rumah Melayu, menggelar festival budaya Melayu, menggelar seminar kain Songket yang terus disosialisasikan dan rencananya dipatenkan sebagai kain yang berasal dari Kalbar, kita juga terus menggalang kerjasama di bidang home industry yang sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sekarang kita merasakan eksistensi MABM tidak hanya di Kalbar saja tetapi sudah di dunia Melayu dan Islam, sudah menginternasional,” ucap Rusman.
»»  READMORE...

Digeber The International Arwana Exhibition and Contest 2008


Hairul Mikrad
Borneo Tribune, Pontianak

The International Arwana Exhibition and Contest 2008 digeber Media Informasi Center (MIC), Mei 2008 mendatang. Juri akan berasal dari Jepang, Taiwan, Singapore, Malaysia dan Indonesia.
Menurut Koordinator MIC, Gunawan Lim, karena event ini bertaraf internasional maka jurinya pun berasal dari luar negeri. “Kehadiran juri dari luar negeri ini juga akan menambah nilai dan mengukuhkan kegiatan ini merupakan event internasional,” jelasnya.
Contest ini, jelas Gunawan memiliki manfaat untuk mempopulerkan Kota Pontianak dan Kalbar sebagai sentral populasi penangkaran ikan Arwana (Scleropages formosus) terbesar se-dunia. “Mengenal potensi ekonomis ikan Arwana kepada masyarakat internasional dan mengangkat kegiatan ini sebagai salah satu bagian promosi pariwisata Kalbar ke publik internasional,” urainya.
Kegiatan ini sendiri, ungkap Gunawan direncanakan dilangsungkan di Pontianak Convention Center (PCC) dengan sasaran peserta para hobiis ikan hias, penangkar, pengusaha ikan, aquarium dan aksesoris serta masyarakat umum.
Contest ini sendiri, kata Gunawan digagas Hermanto Halim, Samudra Wongso, Michael Yan Sriwidodo serta dirinya. “Kita mengimbau semua pihak dapat mendukung event ini demi mengangkat nama Kalbar di dunia internasional melalui ikan Arwana sehingga tidak Arwana kita pun kelak diklaim pihak asing sebagai fauna asli mereka,” ajaknya.
Dipaparkan Gunawan, Kalbar merupakan tempat asal usul ikan Arwana jenis Super Red dan penghasil penangkar terbesar di Indonesia bahkan diakui dunia internasional, dan ini menjadi latar belakang contest ini digelar.
“Semoga ajang kontes ini juga dapat menarik minat investor luar guna meningkatkan pembangunan di Kalbar serta lahir hobiis-hobiis, pengusaha maupun penangkar ikan Arwana karena permintaan untuk ekspor cukup tinggi dengan nilai jual tinggi,” harapnya. □
»»  READMORE...