07 April, 2009

Kekurangan Tenaga Medis

Sungguh luar biasa dokter-dokter spesialis di Kalimantan Barat ini. Satu orang dokter saja terpaksa melayani 33 ribu orang di atas target yang hendak dicapai 20 ribu orang.
Tentu dengan data yang dipaparkan Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, dr. Muhammad Subuh, sungguh sangat riskan bagi rakyat Kalbar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kualitas prima.
Kita yakin walaupun jumlah tenaga profesional ini kurang, para dokter tetap akan memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga dokter, Pemprov bersama Untan beberapa tahun lalu telah membuka Fakultas Kedokteran dan melaksanakan program pendidikan dokter spesialis berbasis kompetensi kepada 50 orang dokter umum.
Kalbar sendiri bukan hanya kekurangan tenaga dokter, tetapi tenaga medis lainnya sangat minim. Ini kita bisa lihat di RSUD dr Soedarso. Jumlah perawat yang jaga sering tidak sesuai dengan pasien yang harus mereka rawat. Tidak hanya memberikan pelayanan di dalam ruangan, terkadang, para perawat ini juga harus mendorong pasien ke ruang tindak lainnya seperti operasi dan rontgen.
Para perawat ini terkadang kelimpungan. Harus kesana-kemari, belum lagi melayani pasien yang butuh ekstra kesabaran dalam menghadapinya. Kondisi-kondisi ini sendiri terus dicari jalan keluarnya untuk mengatasi kekurangan tersebut. Pemprov Kalbar terus berupaya menambah jumlah tenaga medis tersebut, baik melalui jalur PNS reguler, PNS dari honor serta kontrak kerja.
Pemenuhan akan dokter dan tenaga medis lainnya ini sebagai upaya untuk memberikan, mendekatkan, memudahkan, memurahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Yang kemudian diharapkan masyarakat yang sudah menderita sakit tidak lagi dibebani dengan biaya yang mahal, obat yang susah dicari maupun dokter yang selalu tidak berada di tempat. Kita berharap stimulus-stimulus yang diupayakan pemerintah ini mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pula.
Dengan masyarakat yang terjamin kesehatan akan memudahkan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Toh pembangunan tidak akan ada gunanya bila masyarakat menderita sakit. Semoga pemenuhan tenaga dokter dan paramedis lainnya secara bertahap bisa terwujud.

Tidak ada komentar: