Semakin dekat hari pelaksanaan pemungutan suara pada pemilu tahun 2009 ternyata buat pusing juga. Pasalnya, dalam sehari saja bisa puluhan short message service (SMS) yang mampir di nomor telpon seluler saya.
SMS dari para caleg ini juga tentu ada yang masuk di HP para pembaca sekalian dengan pesan senada. SMS itu jelas isinya kampanye. Mereka dari berbagai partai. Ada juga satu partai dengan nomor urut berbeda, dapil sama. Para caleg itu meminta dipilih pada 9 April 2009. Bukan itu saja, mereka meminta agar mengajak sanak saudara memilihnya.
Yang membuat pusing, kapasitas inbox saya dengan cepat sekali penuh dan ini membuat sejumlah SMS yang penting pun tertunda masuknya. Kapasitas untuk menyimpan pesan di telpon genggam saya yang merupakan seri terbaru 5 tahun lalu, tidak terlalu besar.
Baru 80-an pesan yang masuk sudah penuh. Ini membuat tangan mendapat pekerjaan tambahan menghapus SMS setiap kali masuk seusai habis dibaca.
Soal pilihan, saya sudah mengantongi satu nama, baik buat DPRD Kubu Raya, DPRD Kalbar, DPR RI maupun DPD RI. Untuk keluarga, mereka juga sudah punya pilihan sendiri-sendiri.
Ya, SMS-SMS itu juga sebagai bentuk usaha. Usaha untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya agar terpilih menjadi anggota legislatif yang terhormat. Terhormat karena jabatan, tinggal bagaimana mempertahankan moral serta sepak terjang, tetap terhormat juga.
Usaha untuk merebut dan memenangkan hati rakyat melalui SMS tentu sah-sah saja sebatas sesuai aturan dan tidak memaksa. Untuk SMS memang memerlukan modal yang cukup besar, tetapi cara ini mungkin jauh lebih efektif. Mengirim SMS tentu jauh lebih baik ketimbang ’serangan fajar’ membagi-bagikan uang atau bentuk lainnya ke rumah-rumah, di jalan menuju TPS maupun memanipulasi suara.
Nah, 9 April, tugas kita sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, gunakanlah secara bertanggungjawab untuk memilih wakil di lembaga legislatif. Bukan hanya memberikan suara dengan cara mencontreng saja, tetapi juga mengawasi pelaksanaannya. Mengawasi agar tidak terjadi kecurangan, manipulasi maupun money politic.
Tentu, sangat-sangat tidak layak bila caleg-caleg ‘busuk’ yang mewakili kita di lembaga legislatif. Ayo, mari kita tentukan masa depan daerah dan bangsa ini, dengan memilih caleg-caleg yang kita ketahui memiliki kredibilitas, kapabilitas, kapasitas serta moral yang baik pula. Ingat 9 April jangan lupa memberikan suara, sekaligus mengawasinya. Selamat menentukan pilihan
07 April, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar