24 Juni, 2007

Displinkan Diri Sendiri


Hairul Mikrad
Borneo Tribune, Pontianak

Pembawaannya tenang selaras dengan suara yang datar. Kumis tipis menghiasi wajahnya yang ganteng dengan rambut lurus pendek. Nama remaja ini, Antonius Budianto. Dia peraih nilai 10 mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris, bahasa Indonesia sembilan dengan total nilai 29, pada ujian nasional kemarin.
Bukan itu saja, alumnus SMA Gembala Baik ini mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta dan hanya membayar 50 persen dari biaya kuliah setelah berhasil melewati serangkai tes di Jakarta.
Anak bungsu dari pasangan Budianto dan Ng Djoe Huang ini ingin menjadi orang sukses di bidang teknik mengikuti jejak kedua abangnya yang kuliah di Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Andreas Andy Budianto dan Daniel Budianto.
Remaja yang gemar membaca dan makan ayam goreng serta tidak suka makan seafood ini memiliki prinsip hidup dalam belajar. “Untuk mendapatkan nilai bagus kita harus disiplin terhadap diri sendiri. Kalau ada ada ulangan jaga diri, jangan jalan-jalan dan hura-hura. Tentu lebih baik kita gunakan waktu untuk belajar,” ucap Anton-begitu biasa ia dipanggil.
Penggemar matematik sejak kelas 2 SD ini mengaku peran orangtua juga sangat penting seperti mengingatkan waktu belajar walaupun anak-anaknya sudah dewasa. Peran orangtua itu menurutnya seperti memberikan fasilitas pendidikan termasuk buku-buku serta menggunakan internet.
Menghadapi ujian nasional kemarin, Anton memiliki resep sendiri. Selain belajar dengan tekun dan fokus, ia juga sering latihan mengerjakan soal-soal ujian sebelumnya. Anton sendiri sudah bangun tidur pukul 05.30 dan langsung membaca-baca materi pelajaran.
“Saya belajar tidak terlalu lama yang penting fokus. Kalau ada ulangan, malam hari saya bangun untuk belajar. Saya juga les IPA di Sony Soegimin College (SSC),” akunya berbagi tips.
Kalau les, kata Anton, tentu ada baik dan buruknya bila tidak serius. “Terpenting kita bisa memperhatikan dan konsentrasi memperhatikan guru yang mengajar serta mencerna, memahami dan mengerti apa yang diajarkan.
Kala ujian nasional, Anton mengaku dirinya tidak terlalu full belajar. “Pulang sekolah saay tidur dulu, kalau sudah segar baru belajar dan pukul 22.00-23.00, saya belajar lagi. Kalau capek belajar berhenti dulu kerjakan yang lain seperti baca komik, baru lanjutkan lagi,” katanya dengan tersenyum.
Untuk soal-soal ketika ujian, Anton mengaku dirinya tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mengerjakan tetapi hal tersebut tetap menuntutnya untuk teliti terutama bahasa Indonesia yang pilihan jawabannya banyak yang menjebak
Terkadang, ungkap Anton, saat istrirahat dirinya serta sejumlah teman berkumpul membahas soal-soal yang sulit. “Kami bentuk kelompok kecil, kalau soal sulit kita bersama-sama membahasnya. Ini efektif sekali dan hasilnya saya rasakan sendiri,” akunya.
Anton berpesan kepada para pelajar yang nantinya juga akan menempuh ujian nasional untuk disiplin belajar dan jangan suka keluyuran karena tiga hari saat ujian nasional sangat menentukan masa depan. “Sayangkan kita sekolah selama tiga tahun lantas tidak lulus karena tiga hari ujian nasional, kita tidak serius dan disiplin,” ucapnya.
Bagi Anton, nakal juga perlu tetapi nakal yang kreatif dan tidak merugikan diri sendiri, keluarga maupun oranglain. “Mengapa perlu nakal? Karena kita harus bisa menempatkan diri dimana pun berada. Kita juga perlu tahu mengenai ‘dunia luar’ tidak hanya buku, rumah ataupun belajar. Dengan nakal kita juga bisa belajar,” pendapatnya yang diucapkannya tak sungkan-sungkan.
Peran guru mata pelajaran diakui Anton juga sangat berpengaruh bagi dirinya serta rekan-rekannya yang lain. “Saya senang matematika dan yang menambah saya tertarik karena gurunya, Pak Heriyanto Tan bisa menyampaikannya dengan baik. Kadang-kadang kita bisa saling bercanda sehingga mudah mencerna pelajaran yang diberikannya, apalagi beliau menguasai materi dan ini membuat siswa lebih bersemangat. Buktinya banyak siswa dapat nilai bagus di ujian nasional,” ucap tulus memuji.

Tidak ada komentar: