16 Mei, 2009

Budayakan ‘Curhat’

Banyak persoalan yang membelit Kota Pontianak. Dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sampai lambatnya proses pembuatan kartu tanda penduduk (KTP). Semua problema perkotaan tersebut perlu pemecahan yang konkrit, tepat sasaran dan tidak menciptakan masalah baru sebagai dampak ikutan.
Penanganan persoalan-persoalan tersebut tidaklah layak dibebankan kepada pemerintah saja, apalagi angka anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang sulit untuk memenuhinya.
Disinilah, perlu peran besar secara aktif pihak swasta, masyarakat maupun akademisi. Salah satunya saling berkomunikasi dua arah sehingga bisa saling memahami keinginan, kemampuan dan rencana yang sudah atau akan dilakukan.
Langkah bijak dan tepat dilakukan Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Tanjungpura. Mereka tidak hanya mengelar ulang tahun dengan reuni akbar bersama para alumni, namun berdialog langsung dengan Walikota Pontianak, Sutarmidji.
Dari forum ’curhat’ tersebut, tergambar sejauhmana pemimpin Kota Pontianak ini berpihak kepada rakyat, melaksanakan aturan, apa yang sudah dan akan dilakukan dalam beberapa bulan sejak dilantik, bahkan kemampuan dalam mengatasi persoalan-persoalan di wilayah teritorialnya.
Beraneka macam keluhan, saran dan kritikan pun dilayangkan ke Walikota Sutarmidji. Sang Walikota pun memahami keinginan dan ’kesusahan’ rakyatnya. Mantan Walikota ini pun dengan lugas menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang disampaikan serta kendala yang dihadapi.
Semuanya menjadi ’gampang’. Rakyat mendengar dan mengetahui langsung dari pengambil kebijakan. Dialog dua arah ini menjadi hal yang sangat produktif, tanpa harus ragu-ragu, menyembunyikan, curigai ataupun saling menjatuhkan, toh hasilnya juga untuk kebaikan bersama.
Upaya bijak dan cerdas (Curhat) ini layaklah kiranya dilanjutkan dan dibudayakan. Masyarakat dan pemerintah memiliki ’ruang’ untuk saling bersama menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi. Semoga

Tidak ada komentar: