Ada yang menarik dari pernyataan Direktur Eksekutif WALHI Kalbar yang menerangkan pemasangan spanduk yang bertuliskan “Sinar Mas forest and climate criminal” sebagai bentuk aksi karena pemerintah gagal mencegah kehancuran hutan.
Aksi penolakan perluasan perkebunan sawit yang dilakukan PT Sinar Mas, Kamis (6/8) kemarin membuat sepuluh aktivis lingkungan hidup Greenpeace dan WALHI sempat ditahan warga.
Kegagalan pemerintah tersebut menurut Walhi karena tiap hari, terus menerus hutan dan lahan gambut tak ternilai dihancurkan, dibakar dan ditebangi oleh penjahat hutan, ini mengakibatkan peningkatan eksponensial emisi gas rumah kaca, yang merupakan penyebab perubahan iklim.
Dampak dari ekploitasi dan alih fungsi hutan untuk berbagai peruntukan baik perkebunan, pertambangan, perumahan maupun lainnya memang sudah sangat terasa.
Di Kalbar saja, cuaca sudah tidak bisa diperkirakan, kapan kemarau maupun hujan. Bukan itu saja, kabut asap terus menerus terjadi tanpa tingkat yang bisa diminimalisir.
Kabut asap semakin mencekam. Dampak yang paling dekat masyarakat terserang batuk-batuk maupun sakit saluran pernafasan lainnya. Mungkin lebih dalam beberapa tahun mendatang bisa saja masyarakat yang sering ‘terserang’ kabut asap akan menderita penyakit yang lebih parah
Bila tidak ingin dinilai gagal, mungkin sebaiknya diperlukan adanya tindakan yang lebih ekstrim dilakukan pemerintah dengan tidak memberikan izin bagi perusahaan-perusahaan perkebunan untuk membuka lahan dengan cara menebang hutan yang ada. Bila mau berusaha, ya di lahan-lahan kritis yang butuh sentuhan dan layaklah pemerintah memberikan insentif.
Selain bagi perusahaan perkebunan, juga perusahaan yang bergerak di sector kehutanan dan pertambangan. Bagi perusahaan yang selama ini menjaga komitmen dengan tebang pilih dan melakukan penanaman secara benar, ya mungkin inilah yang layak meneruskan usahanya, namun bagi perusahaan yang ‘nakal’ ya hentikan saja, begitu juga pertambangan.
Menyelamatkan lingkungan diperlukan semua pihak untuk bergandengan dan bergerak bersama. Menyelamatkan lingkungan tak perlu orang-orang yang munafik tetapi perlu orang-orang yang berkomitmen tanpa kepentingan ikutan dibelakangnya, tanpa deal dibawah meja dan tanpa kompromi dengan uang maupun bentuk lainnya.
Menyelamatkan lingkungan diperlukan orang-orang yang tidak memelihara ‘dusta’ di kedua sisi, tidak perlu orang-orang yang banyak bicara tanpa berbuat banyak.
Menyelamatkan lingkungan perlu kemauan untuk memberikan yang terbaik bagi alam dan memelihara untuk keselamatan anak cucu ke depannya. Semoga.
29 Oktober, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Hai, salam kenal, artikel anda ada di
sini
ayo gabung bersama kami dan promosikan artikel anda ke semua pembaca. Terimakasih ^_^
Posting Komentar